Sinyal Fed dan Penurunan Inflasi RI Bulan April Dorong Rupiah Menguat
Thursday, May 02, 2024       15:42 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar di awal Mei, setelah bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) tadi malam menyatakan tidak punya rencana menaikkan suku bunga acuan hingga akhir tahun ini.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (2/5) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.185 per dolar AS, menguat 74 poin atau 0,46% dibandingkan Selasa sore (30/4) di level Rp16.259 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Indeks dolar AS melemah hari ini, setelah The Fed mengisyaratkan tak ada kenaikan kenaikan suku bunga dalam tahun ini sehingga dolar melemah dan memberikan sedikit keringanan pada harga komoditas.
Ketua The Fed Jerome Powell, dalam pidatonya pasca pertemuan FOMC tadi malam, memberikan sinyal yang agak beragam mengenai arah kenaikan suku bunga the Fed. Powell mengatakan bahwa terhentinya disinflasi terutama pada inflasi yang bergerak menuju target The Fed sebesar 2% hanya memberikan sedikit kepercayaan pada bank untuk mulai memotong suku bunga lebih awal. "Namun Powell juga mengatakan bahwa the Fed tidak berencana menaikkan suku bunga lebih lanjut," ujar Ibrahim.
Di dalam negeri, kondisi inflasi Indonesia pada April 2024 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April sebesar 0,25% secara bulanan month on month (MoM), atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret yang sebesar 0,52% MoM.
Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi 3,00% atau year on year (YoY). Sedangkan inflasi secara tahun kalender (April 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 1,19%% year to date (YtD). Ini menjadi sentimen positif yang membantu penguatan kurs rupiah sore ini.
"Penyumbang inflasi bulanan terbesar pada April adalah kelompok transportasi dengan inflasi 0,9%, dan andil inflasi sebesar 0,12%. Penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,06%, tarif angkutan antar kota dengan andil inflasi 0,03%, serta tarif kereta api dengan andil inflasi 0,01%," jelas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru